Pertemuan 13 PDS : Penerapan Diagram Simpal Kausal 7C Oleh Feriawan Harguna Widodo

 Contoh Penerapan Diagram Simpal Kausal (CLD)

(Kasus kondisi nyata keadaan perikanan yang ada di Kabupaten Konawe Selatan)

Berdasarkan jurnal (Kholil M., 2007) dapat dipelajari penggunaan diagram Simpal Kausal untuk menghubungkan antara variabel-variabel yang membentuk model dalam sistem perikanan. Dasar pembuatan model mental yang direpresentasikan dalam bentuk diagram simpal kausal ini adalah kondisi nyata keadaan perikanan yang ada di Kabupaten Konawe Selatan.

Pengertian Diagram Simpal Kausal (CLD)

Model Causal Loop Diagram (CLD) Atau Yang Sering Juga Dikenal Dengan Diagram Sebab Akibat Adalah Model Yang Digunakan Dalam Sebuah Pemecahan Maupun Pencegahan Masalah Dengan Melihat Setiap Faktor Yang Ada Berkaitan Dengan Faktor-faktor Lainnya.

Diagram simpal kausal adalah pengungkapan tentang kejadian hubungan sebab-akibat (causal relationship) ke dalam bahasa gambar berupa gambar panah yang saling mengait, sehingga membentuk sebuah diagram simpal (causal loop) dimana hulu panah mengungkapkan sebab dan ujung panah mengungkapkan akibat (Muhammadi dkk, 2003).

Elemen dasar CLD

Elemen dasar CLD terdiri atas:

a. Variabels (factors)

Variabel merupakan suatu kondisi, situasi, tindakan, atau keputusan yang akan mempengaruhi, dan dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Suatu variabel dapat berupa data kuantitatif. Variabel kuantitatif merupakan variabel yang dapat dihitung dan diukur, sedangkan variabel kualitatif merupakan variabel yang umumnya sulit diukur secara langsung.

b. Tanda Panah

Tanda panah mengindikasikan suatu pengaruh kausal (keterkaitan kausal) langsung antara dua variabel. Masing-masing keterkaitan kausal diberi tanda polaritas keterkaitan, positif (+) atau negative (-) untuk mengindikasikan sifat pengaruh yang memperkuat hubungan atau menunjukkan tanda ballancing antar suatu hubungan. Maani dan Cavana (Trilestari& Almamanik, 2010:78).

Hal Yang Diperhatikan Dalam Pembuatan Causal Loop Digram (CLD)

Diadaptasi Dari Sherwood Pada Tahun 2002, Terdapat Beberapa Hal Yang Diperhatikan Dalam Pembuatan Causal Loop Digram (CLD), Yaitu :

  • Ketahui Batasan Permasalahan;
  • Memulai Dari Suatu Hal Yang Menarik;
  • Ketahui Faktor Yang Menjadi Penyebab Dan Faktor Yang Menjadi Akibat;
  • Gunakan Kata Benda Bukan Kata Kerja;
  • Jangan Menggunakan Kata Meningkat Atau Menurun;
  • Jangan Ragu Untuk Memasukan Kata Yang Tidak Biasa;
  • Gunakan Tanda “S” Dan “O” Pada Setiap Hubungan Keterkaitan;
  • Diagram Yang Baik Adalah Diagram Yang Menggambarkan Keadaan Sebenarnya;
  • Senangilah Diagram Yang Dibuat;
  • Tidak Ada Diagram Yang Benar-benar Selesai.

Subsistem Diagram Simpal Kausal

Dari diagram simpal kausal (CLD) kondisi perikanan yang ada di Kabupaten Konawe Selatan yang telah dibuat, maka model sistem perikanan Kabupaten Konawea Selatan dibagi menjadi 4 Sub Sistem, Yaitu :

  • Sub Sistem Pasar
  • Sub Sistem Konsumsi
  • Sub Sistem Jumlah Tangkapan
  • Sub Sistem SDM

1. Sub Model Pasar/Penjualan

Sub model pasar yang terdiri dari Stock (Level) dan Flow (Aliran) atau sebelumnya disebut Rate konsumen rumah tangga, yang dipengaruhi oleh jumlah konsumen rumah tangga, jumlah tangkapan, industri pengolahan dan regulasi dari Pemda Kabupaten Konawea.

Pada sub model Pasar ini penulis membatasi hanya pada hasil perikanan yang berupa hasil tangkapan dilaut, tidak termasuk budidaya perikanan yang lain.

Pasar akan meningkat dipengaruhi oleh laju konsumsi. Besarnya laju konsumsi dipengaruhi oleh besarnya konsumen rumah tangga dan besarnya permintaan industri pengolahan ikan. Besar pasar sektor Perikanan ini akan menjadikan pendapatan asli (PAD)daerah meningkat lewat restribusi/pajak yang dibebankan pada hasil penjualan.

Sejalan dengan hal tersebut diatas akan meningkat pula Produk Domestik Bruto daerah tersebut (PDRB). Lihat gambar 2.3 Model Sub Sistem Pasar dibawah ini.

2. Sub Model Konsumen Rumah Tangga

Sub Model Konsumen Rumah Tangga (ikan) dibangun dari Stock Konsumen Rumah Tangga, yang jumlahnya dipengaruhi oleh aliran atau Flow laju konsumen Rumah Tangga, yang besarnya tergantung dari jumlah Rumah Tangga dan harga ikan.  


3. Sub Model Jumlah Tangkapan

Sub Sistem Jumlah tangkapan menggambarkan bahwa jumlah tangkapan sebagai Stock (Level) dipengaruhi oleh laju penangkapan ikan, yang merupakan Flow (Aliran). Laju penangkapan ikan dipengaruhi oleh potensi kelautan, alat tangkap, sumber daya manusia yang kompeten. Sementara jumlah tangkapan akan mempengaruhi industri pengolahan ikan.


4. Sub Model SDM

Sub sistem populasi penduduk menggambarkan jumlah penduduk di Kabupaten Konawea Selatan yang lahir dan meninggal. Untuk memudahkan perhitungan sub model ini menggunakan data langsung yang terdiri dari rata-rata bertambahnya kelahiran dan kematian per tahun atau disebut sebagai fraksi kelahiran dan kematian.

Jumlah penduduk dipengaruhi pula oleh imigrasi dan emigrasi. Emigrasi penduduk terjadi karena kesulitan mendapatkan penghasilan yang layak. Selain Emigrasi adapula penduduk yang datang dan menetap Kabupaten Konawea Selatan. Karena merupakan Kota Kabupaten baru banyak pekerja pendatang yang menetap dan menjadi penduduk permanen di wilayah ini.


Diagram Simpal Kausal Keseluruhan


10 Pertanyaan!

1.) Menurut Kholil M., 2007 apa fungsi penggunaan diagram Simpal Kausal?

= Penggunaan diagram simpal kausal untuk menghubungkan antara variabel-variabel yang membentuk model dalam sistem perikanan. Dasar pembuatan model mental yang direpresentasikan dalam bentuk diagram simpal kausal ini adalah kondisi nyata keadaan perikanan yang ada di Kabupaten Konawe Selatan.

2.) Dimana dasar pembuatan model mental yang direpresentasikan dalam bentuk diagram simpal kausal? 

= Di Kabupaten Konawe Selatan.

3.) Model sistem perikanan Kabupaten Konawea Selatan dibagi menjadi 4 Sub Sistem, Sebutkan! 

= Sub Sistem Pasar 

   Sub Sistem Konsumsi

   Sub Sistem Jumlah Tangkapan 

   Sub Sistem SDM

4.) Apa yang dimaksud dengan sub sistem SDM?

= Sub sistem populasi penduduk menggambarkan jumlah penduduk di Kabupaten Konawea Selatan yang lahir dan meninggal . Untuk memudahkan perhitungan sub model ini menggunakan data langsung yang terdiri dari rata-rata bertambahnya kelahiran dan kematian per tahun atau disebut sebagai fraksi kelahiran dan kematian. 

5.) Apa yang mempengaruhi jumlah penduduk di Kabupaten Konawea Selatan?

= Jumlah penduduk dipengaruhi pula oleh imigrasi dan emigrasi.

6.) Apa yang dimaksud dengan sub model konsumen rumah tangga?

= Sub Model Konsumen Rumah Tangga (ikan) dibangun dari Stock Konsumen Rumah Tangga yang jumlahnya dipengaruhi oleh aliran atau Flow laju konsumen RT yang besarnya tergantung dari jumlah Rumah Tangga, dan harga ikan.

7.) Apa yang dimaksud dengan sub model pasar?

= Sub model pasar yang terdiri dari Stock (Level) dan Flow (Aliran) atau sebelumnya disebut Rate konsumen rumah tangga yang dipengaruhi oleh jumlah konsumen rumah tangga, dan jumlah tangkapan, industri pengolahan dan regulasi dari Pemda Kabupaten Konawea. Pada sub model Pasar ini penulis membatasi hanya pada hasil perikanan yang berupa hasil tangkapan dilaut, tidak termasuk budidaya perikanan yang lain. 

8.) Apa yang menyebabkan pasara meningkat?

= Pasar akan meningkat dipengaruhi oleh laju konsumsi. Besarnya laju konsumsi dipengaruhi oleh besarnya konsumen rumah tangga dan besarnya permintaan industri pengolahan ikan. 

9.) Apa yag dimaksud dengn sub sistem jumlah tangkapan?

= Sub Sistem Jumlah tangkapan menggambarkan bahwa jumlah tangkapan sebagai Stock (Level) dipengaruhi oleh laju penangkapan ikan yang merupakan Flow (Aliran).

10.) Apa yang mempengaruhi laju penangkapan ikan?

= Laju penangkapan ikan dipengaruhi oleh potensi kelautan, alat tangkap, sumber daya manusia yang kompeten.

Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah Permodelan dan Simulasi sebagaimana yang tertuang dalam Online Learning Uhamka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berita Uhamka Oleh Feriawan

Tugas 3 Pemodelan dan Simulasi : SIMULASI DAN MODEL 7C oleh Feriawan

Tugas 1 [Feri] : Pengantar Kecerdasan Tiruan 7D22